KM. Cahaya Rembulan, salah satu kapal yang memuat penumpang dari Bababulo kec. Pamboang kab. Majene ke daerah Toli-toli, Sulawesi Tengah dan Kalimantan Selatan sekitar tahun 1980-1990an, biasanya saat waktu pappeteang ( musim panen cengkeh) ada banyak penumpang asal Polewali dan Majene yang menggunakan jasa angkut kapal motor kayu ini.
Masyarakat Mandar memang banyak tersebar di dua daerah ini, Toli-Toli dan Kalimantan Selatan. Khusus di Sulawesi Tengah, maka orang-orang Mandar banyak bermukim di daerah Laulalang, kec. Toli-Toli Utara, kab. Toli-Toli, Sulawesi Tengah . Dan daerah ini terkenal dengan daerah yang memiliki komoditas pertanian cengkeh yang cukup banyak. Karena itu jalur transportasi dari Mandar menuju Sulteng cukup ramai sekitar tahun 1980-1990 an, masa dimana jalur laut masih merupakan alterntaif yang cukup membantu.
Foto KM Cahaya Rembulan, kapal angkut jalur Mandar menuju Sulawesi Tengah dan Kalimantan Selatan (Foto : Khalis Muchlis) |
Jejak KM Cahaya Rembulan sendiri saat ini sudah tidak dapat ditemukan. Menurut penuturan Abd Rajab, sekitar tahun 1992, ia pernah menggunakan jasa kapal motor in untuk mengangkutnya hingga Malabonda. Sedang menurut Albimki ia pernah mnjadi saksi keberadaan Cahaya Rembulan di sekitar Leppangang. Passarang, kab. Majene sekitar tahun 2000-an dan sering menjadikannya sebagai tempat untuk berenang dan terjun dari balik geladaknya.
Selain KM. Cahaya Rembulan, juga terdapat kapal angkut lainnya yaitu KM Irama Indah yang kini masih dapat ditemukan jejaknya di daerah Sirindu, Pamboang. Kedua kapal motor ini pernah menjadi alat angkut yang melayani jasa penyeberangan menuju daerah-daerah diluar Mandar, Sulawesi Barat.
Selain KM. Cahaya Rembulan, juga terdapat kapal angkut lainnya yaitu KM Irama Indah yang kini masih dapat ditemukan jejaknya di daerah Sirindu, Pamboang. Kedua kapal motor ini pernah menjadi alat angkut yang melayani jasa penyeberangan menuju daerah-daerah diluar Mandar, Sulawesi Barat.
Kontributor :
Teks : Khalis Muchlis, Muhammad Tom Andari
Teks : Khalis Muchlis, Muhammad Tom Andari
Foto : Khalis Muchlis
Post a Comment